Beranda | Artikel
Keutamaan Dzikir Pagi Petang dan Doa Setelah Adzan
Kamis, 26 Desember 2019

Bersama Pemateri :
Syaikh `Abdurrazzaq bin `Abdil Muhsin Al-Badr

Keutamaan Dzikir Pagi Petang dan Doa Setelah Adzan adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan kitab Kifayatul Muta’abbid wa Tuhfatul Mutazahhid. Pembahasan ini disampaikan oleh Syaikh Prof. Dr. ‘Abdurrazzaq bin ‘Abdil Muhsin Al-‘Abbad Al-Badr pada 11 Rabbi’ul Tsani 1441 H / 08 Desember 2019 M.

Download mp3 kajian sebelumnya: Hadits Tentang Doa Keluar Rumah

Kajian Islam Ilmiah Tentang Keutamaan Dzikir Pagi Petang dan Doa Setelah Adzan

Kita telah sampai pada bab atau pembahasan tentang dzikir pagi dan dzikir sore.

Penulis kitab ini Rahimahullah mengatakan: “Dan sahabat Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu meriwayatkan bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

مَنْ قَالَ حِينَ يُصْبِحُ وَحِينَ يُمْسِي سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ مِائَةَ مَرَّةٍ لَمْ يَأْتِ أَحَدٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِأَفْضَلَ مِمَّا جَاءَ بِهِ إِلَّا أَحَدٌ قَالَ مِثْلَ مَا قَالَ أَوْ زَادَ عَلَيْهِ

“Barangsiapa yang ketika pagi dan ketika sore membaca ‘Subhanallah wabihamdih‘ 100 kali, maka tidak akan datang seorangpun pada hari kiamat yang lebih baik dari apa yang dia bawa kecuali seseorang yang membaca seperti apa yang dia baca atau lebih dari apa yang dia baca.” (HR. Muslim)

Dzikir سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ adalah gabungan antara tanzih (pensucian) dan itsbat (penetapan). Maka di sini Allah Subhanahu wa Ta’ala disucikan dari segala aib dan segala kekurangan juga ada penetapan kesempurnaan hanya milik Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam:

لَمْ يَأْتِ أَحَدٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِأَفْضَلَ مِمَّا جَاءَ بِهِ إِلَّا أَحَدٌ قَالَ مِثْلَ مَا قَالَ

“Tidak akan datang seorang pun pada hari kiamat membawa sesuatu lebih baik daripada apa yang dia bawa kecuali seseorang yang membaca seperti apa yang dia baca.”

Ini adalah keutamaan yang sangat besar. Padahal membaca dzikir ini tidak mengambil kecuali sedikit dari waktu orang yang membacanya.

Sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam:

أَوْ زَادَ عَلَيْهِ

“Atau lebih darinya.”

Yaitu maksudnya adalah seseorang yang membaca dzikir yang lain yang diajarkan oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan bukan arti زَادَ عَلَيْهِ (lebih dari apa yang dia baca) bukanlah maksudnya seorang membaca Subhanallah wabihamdih lebih dari 100 kali, 110 kali misalnya. Tapi yang benar adalah dzikir ini dibaca 100 kali di pagi hari, 100 kali di sore hari, dan yang dimaksud dengan “tambahan” di sini yaitu seorang membaca dzikir-dzikir yang lain baik itu dzikir yang khusus atau dzikir yang mutlak.

Keutamaan Doa Yang Dibaca Ketika Mendengar Adzan

Para pemirsa dan pendengar yang semoga dimuliakan oleh Allah ‘Azza wa Jalla, kita lanjutkan. Penulis kitab ini mengatakan doa yang dibaca ketika mendengar adzan.

Sahabat Saad bin Abi Waqqash Radhiyallahu ‘Anhu meriwayatkan dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bahwasanya beliau bersabda, “Barangsiapa yang ketika mendengar adzan dia membaca:

أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، رَضِيتُ بِاللَّهِ رَبًّا وَبِمُحَمَّدٍ رَسُولًا، وَبِالْإِسْلَامِ دِينًا، غَفَرَاللَهُ ذَنْبَهُ

“Allah akan mengampuni dosa-dosanya.”

Penjelasan Syaikh Prof. Dr. ‘Abdurrazzaq bin ‘Abdil Muhsin Al-‘Abbad Al-Badr

Adzan adalah kalimat adalah kalimat-kalimat yang penuh berkah yang dikumandangkan ketika waktu shalat yang menunjukkan bahwasanya waktunya telah tiba. Dan kalimat-kalimat adzan adalah kalimat yang dibangun diatas pengagungan kepada Allah ‘Azza wa Jalla, anjuran dan motivasi untuk shalat, ajakan mendatangi shalat, juga penjelasan bahwasannya dalam shalat itu ada kebaikan dan kemenangan.

Maka, kalimat-kalimat adzan adalah kalimat yang sangat agung yang apabila seorang muslim mendengarkannya dengan baik apa yang diucapkan oleh muadzin dengan mengulangi bersama muadzin apa yang ia ucapkan, kemudian membaca dzikir-dzikir yang diajarkan oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam setelah adzan, maka akan dibukakan kepada seorang muslim pintu-pintu kebaikan. Bahkan dibukakan untuknya pintu pintu surga. Dan sebab terbesar seseorang menjadi tenang ketika shalat, menjadi khusyu’, menjadi bersemangat untuk melaksanakan ibadah shalat.

Dan sayang sekali dari manusia mereka melalaikan perkara ini. Ketika muadzin mengumandangkan adzan mereka tidak memperhatikan sama sekali, tidak mendengarkan adzan, bahkan tidak mengulangi ucapan-ucapan yang diucapkan oleh muadzin. Mereka terus yang mengobrol, mengerjakan pekerjaan-pekerjaan mereka, dan ini yang menjadikan shalat itu menjadi berkurang. Padahal dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh sahabat Umar Radhiyallahu ‘Anhu Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pernah bersabda:

إِذَا قَالَ الْمُؤَذِّنُ : اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ فَقَالَ أَحَدُكُمْ : اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ . ثُمَّ قَالَ : أَشْهَدُ أَنْ لا إِلَهَ إِلا اللَّهُ قَالَ : أَشْهَدُ أَنْ لا إِلَهَ إِلا اللَّهُ . ثُمَّ قَالَ : أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ قَالَ : أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ . ثُمَّ قَالَ : حَيَّ عَلَى الصَّلاةِ قَالَ : لا حَوْلَ وَلا قُوَّةَ إِلا بِاللَّهِ . ثُمَّ قَالَ : حَيَّ عَلَى الْفَلاحِ قَالَ : لا حَوْلَ وَلا قُوَّةَ إِلا بِاللَّهِ . ثُمَّ قَالَ : اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ قَالَ : اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ ثُمَّ قَالَ : لا إِلَهَ إِلا اللَّهُ قَالَ : لا إِلَهَ إِلا اللَّهُ مِنْ قَلْبِهِ دَخَلَ الْجَنَّةَ

“Apabila muadzin mengatakan, “Allahu Akbar Allahu Akbar”, maka salah seorang diantara kalian mengatakan, “Allahu Akbar Allahu Akbar.”

Kemudian ketika muadzin mengatakan, “Asyhadu An Laa Ilaaha Illallah”, salah seorang diantara kalian juga mengikuti, “Asyhadu An Laa Ilaaha Illallah.”

Kemudian ketika muadzin mengatakan, “Asyhadu Anna Muhammadan Rasulullah”, diikuti dengan, “Asyhadu Anna Muhammadan Rasulullah.”

Kemudian ketika muadzin mengatakan, “Hayya ‘Alash Shalah”, seorang mengikutinya dengan mengatakan, “La Haula wala Quwwata illa billah.”

Kemudian ketika muadzin mengatakan, “Hayya ‘Alal Falah”, maka dikatakan, “La Haula wala Quwwata illa billah.”

Kemudian ketika muadzin mengatakan, “Allahu Akbar Allahu Akbar”, maka si pendengar pun mengatakan, “Allahu Akbar Allahu Akbar.”

Kemudian ketika muadzin mengatakan, “Laa Ilaaha illallah”, ia pun mengatakan, “Laa Ilaaha illallah” Bila yang menjawab adzan ini mengatakannya dengan keyakinan hatinya niscaya ia pasti masuk surga.” (HR. Muslim)

Downlod MP3 Ceramah Agama Tentang Keutamaan Dzikir Pagi Petang dan Doa Setelah Adzan


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/48027-keutamaan-dzikir-pagi-petang-dan-doa-setelah-adzan/